BEKAM / Hijamah
Terapi bekam yang tumbuh dan populer di tanah arab kini mulai ter-lihat marak di negeri kita. Dikhasiatkan
mengusir segala jenis penyakit jas-maniah maupun rohaniah.
Pengobatan alternatif dengan metode bekam, bukanlah hal baru di kalangan masyarakat Indonesia. Pengobatan itu bahkan telah dipraktikkan ribuan tahun lalu dari di Timur Tengah hingga ke daratan Cina.
Bekam merupakan terapi sebuah terapi untuk mengeluarkan “darah
kotor” dari tubuh guna mengusir berbagai keluhan penyakit atau sekadar
menjaga kesehatan tubuh. Terapi tradisional ala Timur Tengah ini sudah
populer sejak berabad-abad lalu, bahkan dianjurkan oleh Nabi Muhammad
kepada para pengikutnya.
Sepintas, bekam
terdengar menyeramkan, karena berbau-bau “darah”. Padahal kenyataannya
tidaklah seseram itu. Bekam mengambil darah kotor yang mengandung toksin di dermis
dan bukan pada pembuluh darah. “Jumlahnya sedikit sekali, seperempat
liter saja tidak ada
Pengambilan darah
dilakukan menggunakan alat berbentuk mangkuk (cupping set) yang
ditempelkan pada kulit. Bagian tubuh yang merupakan titik bekam
terlebih dulu “dilukai” memakai jarum lancet.
Dengan pompa pengisap, udara di mangkuk kemudian disedot
perlahan-lahan. Akibat perbedaan tekanan udara, kulit akan terangkat
dan darah merembes keluar.
* Meski
dimulai sejak zaman Mesir Kuno, bahkan kemudian berkembang di banyak
negara (termasuk Cina), bekam yang kini dipraktikkan di Indonesia
begitu kental dengan nilai-nilai Islam.
Terapi yang dalam
bahasa Arab disebut hijamah ini telah disesuaikan dengan sunah Nabi
Muhammad. Tak heran, para terapis umumnya berasal dari pondok-pondok
pesantren.
Nuansa Islami
terlihat dari pemilihan titik bekam, yang sepintas mirip titik-titik
akupuntur. Aslinya, bekam mengenal lebih dari 350 titik di seluruh
tubuh. Namun, dalam praktik Af mengutamakan 12 titik, seperti anjuran
Nabi Muhammad, yang terletak di seputar kepala, leher, pinggang, dada,
dan kaki. Dari situ terdapat tiga titik utama yaitu ummu mughits dan
dua titik qumahduah.
Ummu mughits yang
berada di atas kepala merupakan titik utama bekam, yang sekaligus
merupakan pertemuan ratusan titik dari seluruh tubuh.
Lewat titik ini saja
bisa disembuhkan bermacam penyakit pada bagian atas tubuh, seperti
vertigo, polip, gangguan saraf telinga, penyakit kulit, depresi, sampai
gangguan ilmu hitam atau sihir.
Sedangkan qumahduah
terletak di leher bagian belakang, tepatnya antara rambut dan cuping
telinga, baik kanan maupun kiri. Titik qumahduah dan ummu mughits itu
titik utama yang selalu digarap dalam sebuah terapi, ditambah sejumlah
titik-titik lain sesuai keluhan pasien.
“Sejauh ini saya
banyak mengobati utamanya lewat tiga titik itu saja dan ratusan pasien
merasakan kesembuhan. Prinsipnya, tak ada bagian tubuh yang tidak bisa dibekam. Bahkan
termasuk di bagian kemaluan sekalipun.
Tidak terasa sakit
*
Proses
terapi dimulai dengan membersihkan kulit pasien pada bagian yang hendak
dibekam dengan cairan antiseptik seperti minyak but-but dan minyak zaitun.
Jika kebetulan
terdapat rambut atau bulu, maka akan dibersihkan dulu dengan cara
dikerok. “Jika dibekamnya di atas kepala, ya terpaksa pitak dulu,”
jelas Af sambil tersenyum.
Setelah kulit bersih,
mangkuk bekam ditaruh dan dipompa untuk mengosongkan udara di dalamnya.
Pemompaan dilakukan sesuai daya tahan pasien. Di sini pasien akan
merasa sedikit pegal dan kulit pun berwarna merah kehitaman. Setelah
kira-kira 10 menit, mangkuk dilepas dan kulit akan terasa menebal.
Tepat di atas kulit
yang menebal dilakukan penusukan menggunakan jarum lancet.
Tusukan berkali-kali ini tidak keras.
Ketika Intisari mencoba, memang sama sekali tidak terasa sakit. “Jika
terasa sakit atau malah keluar darah, berarti itu bukan darah yang
dimaksud,” kata Af yang mengaku tidak pernah memakai alat lain,
semisal pisau bedah.
Selanjutnya, mangkuk
kembali ditempelkan dan dipompa. Tindakan inilah yang membuat darah
keluar seperti merembes. Perlahan-lahan darah semakin banyak, bahkan
menggenang di dalam mangkuk. Dalam bekam, inilah yang dimaksud “darah
kotor”.
Dalam konsep bekam,
darah kotor adalah darah yang tidak berfungsi lagi, sehingga tidak
diperlukan tubuh dan harus dibuang. Secara spiritual, “kotor” juga
berarti darah itu telah tercemar roh jahat, akibat tindak-tanduk si
empunya tubuh yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Kotor juga bisa
disebabkan sihir.
Proses pengisapan
darah berlangsung tak lebih dari 10 menit. Jika terlalu lama dibekam,
pasien bisa merasa sakit karena kulit akan mengelupas. Kecepatan keluar
darah setiap orang berbeda. Af meyakini, orang bertempramen keras,
darahnya akan lebih cepat keluar. Namun, ada juga yang keluarnya lambat
dengan jumlah sedikit.
Setiap kali terapi
bekam dijalankan, biasanya dilakukan dua sampai tiga kali pengisapan
darah, tergantung pada jenis keluhan serta volume darah yang keluar.
Jika darah hanya keluar seperempat mangkuk setiap kali bekam,
pengulangannya lebih sering dibandingkan dengan pasien yang darahnya
keluar lebih banyak.
Saat proses bekam
berlangsung, pasien biasanya akan sedikit merasa kebas pada bagian yang
dibekam. Untuk mencegahnya, terapis akan mengajak untuk
menggerak-gerakkan bagian tubuh yang kebas agar darah lancar kembali.
Af berkisah, setelah
berobat, pasien biasanya akan mengaku langsung merasakan manfaatnya.
“Jadinya dikira sihir,” kata terapis yang belajar membekam dari Ustadzah
yang berasal dari jogjakarta .
Seusai dibekam,
seseorang dianjurkan meminum minuman hangat, berupa herbal-herbal yang terjamin ke hallalannya dan ke manjurannya seperti madu , habbatussaudah.
Tidak mau tanggung, orang Arab malah meminum kuah daging kambing.
Maka pantangannya adalah meminum es selama beberapa hari. Sebelum
dibekam, pasien juga disarankan untuk berpuasa beberapa jam.
Pantangan yang paling
utama adalah berhubungan seksual sehari sebelum dan sesudah dibekam.
“Kelihatannya tidak masuk akal, tapi jangan coba-coba dilanggar,” kata
terapis kelahiran Padang yang sehari-hari dipanggil ustadzah ini. Bekam
juga tidak dilakukan pada hari Rabu dan, sesuai sunah Nabi
Muhammad.
Terapi tanduk
*
Demi menjaga kebersihan, Af selalu menggunakan jarum sekali pakai.
Sebelum dan sesudah
dilakukan bekam, tubuh pasien maupun peralatan akan dibersihkan
menggunakan alkohol. Seorang terapis bekam memakai sarung tangan karet saat menangani pasien.
Saat ini pengobatan
bekam mencatat kemajuan besar karena menggunakan mangkuk cupping set
yang modern dari plastik. Pada masa silam, pernah digunakan tanduk
binatang sehingga dinamai terapi tanduk.
Pernah pula dipakai
botol bekas kopi instan dan sebagai penghampa udaranya adalah api.
“Sakitnya minta ampun.
Dengan mangkuk
plastik, pasien merasa lebih bersih. Pemompaan dengan hand pump juga
dapat mengontrol daya tahan pasien. Alat-alat buatan Taiwan ini mudah
ditemui di toko-toko obat dan alat kesehatan. Jika pasien hendak
membeli sendiri untuk terapi, Af mempersilakan.
Terlepas dari rasa
risih pasien, bekam sebenarnya tidak melulu harus mengeluarkan darah.
Ada jenis bekam kering (hijamah rothbah), di mana kulit hanya disedot
dengan mangkuk tanpa dilukai jarum dan keluar darah. Tindakan ini
dikenal oleh banyak kalangan sebagai dikop.
Fungsi bekam kering
memperlancar aliran darah beku atau mengalirkan darah ke bagian tubuh
yang kekurangan. Sepintas mirip kerokan. Biasanya, bekam kering dipakai
sebagai kombinasi bekam basah. Misalnya, pada pengobatan impotensi,
dilakukan bekam basah pada lima titik di pinggang dan bekam kering pada
perut.
Ciri bekam yang benar
juga bisa dilihat dari tusukan jarum. Tusukan ini cukup lembut,
sehingga tidak langsung keluar darah. Ketika mangkuk dicabut, juga
tidak ada darah yang keluar lagi. Luka bekam juga tidak terasa perih di
saat pasien mandi selesai berbekam. Luka tidak cukup dalam sehingga
pasien diabetes pun dapat dibekam.
Kebanyakan pasien
umumnya tidak perlu bolak-balik untuk dibekam. Permintaan justru datang
dari pasien sendiri yang kepingin tubuhnya terus disegarkan. Kecuali
kasus seperti penyakit jantung dan stroke, menurut Af, butuh beberapa
kali bekam.
“Makanya aneh jika
ada pasien yang mengaku berkali-kali dibekam, tapi tidak ada hasil yang
baik,” kata terapis yang mengaku rutin berbekam setiap empat bulan
ini.
Semata-mata kesembuhan memang hanya berasal dari Allah,” kata Af. Bagi yang
meyakini, bekam memang salah satu cara yang bisa dipilih.
Secara
bahasa bekam adalah teknik terapi pengobatan dengan jalan membuang
darah kotor ( sel darah yang telah rusak ) dari dalam tubuh melalui
permukaan kulit dengan sayatan pisau atau jarum steril. Perkataan Al
Hijamah berasal dari istilah bahasa arab Hijamah yang berarti pelepasan
darah kotor. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan cupping, dan
dalam bahasa melayu dikenal dengan istilah bekam. Di Indonesia dikenal
pula dengan istilah kop atau cantuk.
Sejarah bekam dimulai pada zaman Rasulullah, ini bisa dibuktikan pada salah satu hadist dari Ibnu Umar, r.a bahwa Rasulullah SAW, bersabda:
“Tidaklah aku melalui satu dari langit-langit yang ada melainkan Para Malaikat, mengatakan: “Hai Muhammad, perintahkan umatmu untuk berbekam. Karena sebaik-baik sarana yang kalian pergunakan untuk berobat adalah bekam, al-kist (cendana india) dan syuniz (jintan hitam)”.
- See more at: http://www.abualbanicentre.com/bekam-al-hijamah#sthash.3KUk6ZwS.dpuf
Sejarah bekam dimulai pada zaman Rasulullah, ini bisa dibuktikan pada salah satu hadist dari Ibnu Umar, r.a bahwa Rasulullah SAW, bersabda:
“Tidaklah aku melalui satu dari langit-langit yang ada melainkan Para Malaikat, mengatakan: “Hai Muhammad, perintahkan umatmu untuk berbekam. Karena sebaik-baik sarana yang kalian pergunakan untuk berobat adalah bekam, al-kist (cendana india) dan syuniz (jintan hitam)”.
- See more at: http://www.abualbanicentre.com/bekam-al-hijamah#sthash.3KUk6ZwS.dpuf
Secara
bahasa bekam adalah teknik terapi pengobatan dengan jalan membuang
darah kotor ( sel darah yang telah rusak ) dari dalam tubuh melalui
permukaan kulit dengan sayatan pisau atau jarum steril. Perkataan Al
Hijamah berasal dari istilah bahasa arab Hijamah yang berarti pelepasan
darah kotor. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan cupping, dan
dalam bahasa melayu dikenal dengan istilah bekam. Di Indonesia dikenal
pula dengan istilah kop atau cantuk.
Sejarah bekam dimulai pada zaman Rasulullah, ini bisa dibuktikan pada salah satu hadist dari Ibnu Umar, r.a bahwa Rasulullah SAW, bersabda:
“Tidaklah aku melalui satu dari langit-langit yang ada melainkan Para Malaikat, mengatakan: “Hai Muhammad, perintahkan umatmu untuk berbekam. Karena sebaik-baik sarana yang kalian pergunakan untuk berobat adalah bekam, al-kist (cendana india) dan syuniz (jintan hitam)”.
- See more at: http://www.abualbanicentre.com/bekam-al-hijamah#sthash.3KUk6ZwS.dpuf
Sejarah bekam dimulai pada zaman Rasulullah, ini bisa dibuktikan pada salah satu hadist dari Ibnu Umar, r.a bahwa Rasulullah SAW, bersabda:
“Tidaklah aku melalui satu dari langit-langit yang ada melainkan Para Malaikat, mengatakan: “Hai Muhammad, perintahkan umatmu untuk berbekam. Karena sebaik-baik sarana yang kalian pergunakan untuk berobat adalah bekam, al-kist (cendana india) dan syuniz (jintan hitam)”.
- See more at: http://www.abualbanicentre.com/bekam-al-hijamah#sthash.3KUk6ZwS.dpuf
Secara
bahasa bekam adalah teknik terapi pengobatan dengan jalan membuang
darah kotor ( sel darah yang telah rusak ) dari dalam tubuh melalui
permukaan kulit dengan sayatan pisau atau jarum steril. Perkataan Al
Hijamah berasal dari istilah bahasa arab Hijamah yang berarti pelepasan
darah kotor. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan cupping, dan
dalam bahasa melayu dikenal dengan istilah bekam. Di Indonesia dikenal
pula dengan istilah kop atau cantuk.
Sejarah bekam dimulai pada zaman Rasulullah, ini bisa dibuktikan pada salah satu hadist dari Ibnu Umar, r.a bahwa Rasulullah SAW, bersabda:
“Tidaklah aku melalui satu dari langit-langit yang ada melainkan Para Malaikat, mengatakan: “Hai Muhammad, perintahkan umatmu untuk berbekam. Karena sebaik-baik sarana yang kalian pergunakan untuk berobat adalah bekam, al-kist (cendana india) dan syuniz (jintan hitam)”.
Bekam dipercaya dan terbukti mempunyai manfaat dan dapat mengobati berbagai macam penyakit dengan metode pengobatan menggunakan sarana cawan, kop, tabung, atau bambu yang prosesnya diawali dengan melakukan pengekopan ( membuat tekanan negatif dalam cawan, kop, tabung, atau bambu) Dengan melakukan penghisapan atau vakumisasi maka terbentuklah tekanan negatif didalam cawan/ kop, sehingga terjadi drainase cairan tubuh berlebih (darah kotor) yang diikuti toksin, menghilangkan perlengketan / adhesi jaringan ikat dan akan mengalirkan darah “bersih” ke permukaan kulit dan jaringan otot yang mengalami stagnasi serta merangsang sistem syaraf perifer, menimbulkan efek analgetik, anti bengkak, mengusir patogen angin dingin maupun angin lembab, mengeluarkan racun, serta oxidant dalam tubuh. Pada teknik bekam basah, setelah terjadi bendungan lokal, prosesnya dilanjutkan dengan penyayatan permukaan kulit memakai pisau bedah atau penusukan jarum bekam agar darah kotor bisa dikeluarkan.
Secara teori manfaat ber Bekam dalam membantu proses penyembuhan dikarenakan dalam berbekam terdapat setidaknya 3 faktor "penyembuh", yaitu :
1. Pengeluaran darah kotor atau darah yang berpotensi mengandung toksin. Dengan dikeluarkannya toksin dan sel darah yang rusak atau tidak bagus kinerjanya maka tubuh akan lebih segar dan sehat.
2. Perbaikan fungsi organ tubuh. Organ tubuh yang terganggu fungsinya akan disembuhkan dengan cara perbaikan jaringan dan sel yang ada padanya sehingga bisa berfungsi dan sehat kembali.
3. Penambahan antibodi tubuh. Organ tubuh yang terinfeksi kuman penyakit dapat sembuh secara alami karena tubuh memproduksi zat antibodi yang bisa membunuh kuman penyakit yang merugikan. Jika organ tubuh sudah bebas dari infeksi penyakit maka tubuh pun akan sehat lagi.
- See more at: http://www.abualbanicentre.com/bekam-al-hijamah#sthash.3KUk6ZwS.dpuf
Sejarah bekam dimulai pada zaman Rasulullah, ini bisa dibuktikan pada salah satu hadist dari Ibnu Umar, r.a bahwa Rasulullah SAW, bersabda:
“Tidaklah aku melalui satu dari langit-langit yang ada melainkan Para Malaikat, mengatakan: “Hai Muhammad, perintahkan umatmu untuk berbekam. Karena sebaik-baik sarana yang kalian pergunakan untuk berobat adalah bekam, al-kist (cendana india) dan syuniz (jintan hitam)”.
Bekam dipercaya dan terbukti mempunyai manfaat dan dapat mengobati berbagai macam penyakit dengan metode pengobatan menggunakan sarana cawan, kop, tabung, atau bambu yang prosesnya diawali dengan melakukan pengekopan ( membuat tekanan negatif dalam cawan, kop, tabung, atau bambu) Dengan melakukan penghisapan atau vakumisasi maka terbentuklah tekanan negatif didalam cawan/ kop, sehingga terjadi drainase cairan tubuh berlebih (darah kotor) yang diikuti toksin, menghilangkan perlengketan / adhesi jaringan ikat dan akan mengalirkan darah “bersih” ke permukaan kulit dan jaringan otot yang mengalami stagnasi serta merangsang sistem syaraf perifer, menimbulkan efek analgetik, anti bengkak, mengusir patogen angin dingin maupun angin lembab, mengeluarkan racun, serta oxidant dalam tubuh. Pada teknik bekam basah, setelah terjadi bendungan lokal, prosesnya dilanjutkan dengan penyayatan permukaan kulit memakai pisau bedah atau penusukan jarum bekam agar darah kotor bisa dikeluarkan.
Secara teori manfaat ber Bekam dalam membantu proses penyembuhan dikarenakan dalam berbekam terdapat setidaknya 3 faktor "penyembuh", yaitu :
1. Pengeluaran darah kotor atau darah yang berpotensi mengandung toksin. Dengan dikeluarkannya toksin dan sel darah yang rusak atau tidak bagus kinerjanya maka tubuh akan lebih segar dan sehat.
2. Perbaikan fungsi organ tubuh. Organ tubuh yang terganggu fungsinya akan disembuhkan dengan cara perbaikan jaringan dan sel yang ada padanya sehingga bisa berfungsi dan sehat kembali.
3. Penambahan antibodi tubuh. Organ tubuh yang terinfeksi kuman penyakit dapat sembuh secara alami karena tubuh memproduksi zat antibodi yang bisa membunuh kuman penyakit yang merugikan. Jika organ tubuh sudah bebas dari infeksi penyakit maka tubuh pun akan sehat lagi.
- See more at: http://www.abualbanicentre.com/bekam-al-hijamah#sthash.3KUk6ZwS.dpuf
Secara
bahasa bekam adalah teknik terapi pengobatan dengan jalan membuang
darah kotor ( sel darah yang telah rusak ) dari dalam tubuh melalui
permukaan kulit dengan sayatan pisau atau jarum steril. Perkataan Al
Hijamah berasal dari istilah bahasa arab Hijamah yang berarti pelepasan
darah kotor. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan cupping, dan
dalam bahasa melayu dikenal dengan istilah bekam. Di Indonesia dikenal
pula dengan istilah kop atau cantuk.
Sejarah bekam dimulai pada zaman Rasulullah, ini bisa dibuktikan pada salah satu hadist dari Ibnu Umar, r.a bahwa Rasulullah SAW, bersabda:
“Tidaklah aku melalui satu dari langit-langit yang ada melainkan Para Malaikat, mengatakan: “Hai Muhammad, perintahkan umatmu untuk berbekam. Karena sebaik-baik sarana yang kalian pergunakan untuk berobat adalah bekam, al-kist (cendana india) dan syuniz (jintan hitam)”.
Bekam dipercaya dan terbukti mempunyai manfaat dan dapat mengobati berbagai macam penyakit dengan metode pengobatan menggunakan sarana cawan, kop, tabung, atau bambu yang prosesnya diawali dengan melakukan pengekopan ( membuat tekanan negatif dalam cawan, kop, tabung, atau bambu) Dengan melakukan penghisapan atau vakumisasi maka terbentuklah tekanan negatif didalam cawan/ kop, sehingga terjadi drainase cairan tubuh berlebih (darah kotor) yang diikuti toksin, menghilangkan perlengketan / adhesi jaringan ikat dan akan mengalirkan darah “bersih” ke permukaan kulit dan jaringan otot yang mengalami stagnasi serta merangsang sistem syaraf perifer, menimbulkan efek analgetik, anti bengkak, mengusir patogen angin dingin maupun angin lembab, mengeluarkan racun, serta oxidant dalam tubuh. Pada teknik bekam basah, setelah terjadi bendungan lokal, prosesnya dilanjutkan dengan penyayatan permukaan kulit memakai pisau bedah atau penusukan jarum bekam agar darah kotor bisa dikeluarkan.
Secara teori manfaat ber Bekam dalam membantu proses penyembuhan dikarenakan dalam berbekam terdapat setidaknya 3 faktor "penyembuh", yaitu :
1. Pengeluaran darah kotor atau darah yang berpotensi mengandung toksin. Dengan dikeluarkannya toksin dan sel darah yang rusak atau tidak bagus kinerjanya maka tubuh akan lebih segar dan sehat.
2. Perbaikan fungsi organ tubuh. Organ tubuh yang terganggu fungsinya akan disembuhkan dengan cara perbaikan jaringan dan sel yang ada padanya sehingga bisa berfungsi dan sehat kembali.
3. Penambahan antibodi tubuh. Organ tubuh yang terinfeksi kuman penyakit dapat sembuh secara alami karena tubuh memproduksi zat antibodi yang bisa membunuh kuman penyakit yang merugikan. Jika organ tubuh sudah bebas dari infeksi penyakit maka tubuh pun akan sehat lagi.
- See more at: http://www.abualbanicentre.com/bekam-al-hijamah#sthash.3KUk6ZwS.dpuf
Sejarah bekam dimulai pada zaman Rasulullah, ini bisa dibuktikan pada salah satu hadist dari Ibnu Umar, r.a bahwa Rasulullah SAW, bersabda:
“Tidaklah aku melalui satu dari langit-langit yang ada melainkan Para Malaikat, mengatakan: “Hai Muhammad, perintahkan umatmu untuk berbekam. Karena sebaik-baik sarana yang kalian pergunakan untuk berobat adalah bekam, al-kist (cendana india) dan syuniz (jintan hitam)”.
Bekam dipercaya dan terbukti mempunyai manfaat dan dapat mengobati berbagai macam penyakit dengan metode pengobatan menggunakan sarana cawan, kop, tabung, atau bambu yang prosesnya diawali dengan melakukan pengekopan ( membuat tekanan negatif dalam cawan, kop, tabung, atau bambu) Dengan melakukan penghisapan atau vakumisasi maka terbentuklah tekanan negatif didalam cawan/ kop, sehingga terjadi drainase cairan tubuh berlebih (darah kotor) yang diikuti toksin, menghilangkan perlengketan / adhesi jaringan ikat dan akan mengalirkan darah “bersih” ke permukaan kulit dan jaringan otot yang mengalami stagnasi serta merangsang sistem syaraf perifer, menimbulkan efek analgetik, anti bengkak, mengusir patogen angin dingin maupun angin lembab, mengeluarkan racun, serta oxidant dalam tubuh. Pada teknik bekam basah, setelah terjadi bendungan lokal, prosesnya dilanjutkan dengan penyayatan permukaan kulit memakai pisau bedah atau penusukan jarum bekam agar darah kotor bisa dikeluarkan.
Secara teori manfaat ber Bekam dalam membantu proses penyembuhan dikarenakan dalam berbekam terdapat setidaknya 3 faktor "penyembuh", yaitu :
1. Pengeluaran darah kotor atau darah yang berpotensi mengandung toksin. Dengan dikeluarkannya toksin dan sel darah yang rusak atau tidak bagus kinerjanya maka tubuh akan lebih segar dan sehat.
2. Perbaikan fungsi organ tubuh. Organ tubuh yang terganggu fungsinya akan disembuhkan dengan cara perbaikan jaringan dan sel yang ada padanya sehingga bisa berfungsi dan sehat kembali.
3. Penambahan antibodi tubuh. Organ tubuh yang terinfeksi kuman penyakit dapat sembuh secara alami karena tubuh memproduksi zat antibodi yang bisa membunuh kuman penyakit yang merugikan. Jika organ tubuh sudah bebas dari infeksi penyakit maka tubuh pun akan sehat lagi.
- See more at: http://www.abualbanicentre.com/bekam-al-hijamah#sthash.3KUk6ZwS.dpuf
Secara
bahasa bekam adalah teknik terapi pengobatan dengan jalan membuang
darah kotor ( sel darah yang telah rusak ) dari dalam tubuh melalui
permukaan kulit dengan sayatan pisau atau jarum steril. Perkataan Al
Hijamah berasal dari istilah bahasa arab Hijamah yang berarti pelepasan
darah kotor. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan cupping, dan
dalam bahasa melayu dikenal dengan istilah bekam. Di Indonesia dikenal
pula dengan istilah kop atau cantuk.
Sejarah bekam dimulai pada zaman Rasulullah, ini bisa dibuktikan pada salah satu hadist dari Ibnu Umar, r.a bahwa Rasulullah SAW, bersabda:
“Tidaklah aku melalui satu dari langit-langit yang ada melainkan Para Malaikat, mengatakan: “Hai Muhammad, perintahkan umatmu untuk berbekam. Karena sebaik-baik sarana yang kalian pergunakan untuk berobat adalah bekam, al-kist (cendana india) dan syuniz (jintan hitam)”.
Bekam dipercaya dan terbukti mempunyai manfaat dan dapat mengobati berbagai macam penyakit dengan metode pengobatan menggunakan sarana cawan, kop, tabung, atau bambu yang prosesnya diawali dengan melakukan pengekopan ( membuat tekanan negatif dalam cawan, kop, tabung, atau bambu) Dengan melakukan penghisapan atau vakumisasi maka terbentuklah tekanan negatif didalam cawan/ kop, sehingga terjadi drainase cairan tubuh berlebih (darah kotor) yang diikuti toksin, menghilangkan perlengketan / adhesi jaringan ikat dan akan mengalirkan darah “bersih” ke permukaan kulit dan jaringan otot yang mengalami stagnasi serta merangsang sistem syaraf perifer, menimbulkan efek analgetik, anti bengkak, mengusir patogen angin dingin maupun angin lembab, mengeluarkan racun, serta oxidant dalam tubuh. Pada teknik bekam basah, setelah terjadi bendungan lokal, prosesnya dilanjutkan dengan penyayatan permukaan kulit memakai pisau bedah atau penusukan jarum bekam agar darah kotor bisa dikeluarkan.
Secara teori manfaat ber Bekam dalam membantu proses penyembuhan dikarenakan dalam berbekam terdapat setidaknya 3 faktor "penyembuh", yaitu :
1. Pengeluaran darah kotor atau darah yang berpotensi mengandung toksin. Dengan dikeluarkannya toksin dan sel darah yang rusak atau tidak bagus kinerjanya maka tubuh akan lebih segar dan sehat.
2. Perbaikan fungsi organ tubuh. Organ tubuh yang terganggu fungsinya akan disembuhkan dengan cara perbaikan jaringan dan sel yang ada padanya sehingga bisa berfungsi dan sehat kembali.
3. Penambahan antibodi tubuh. Organ tubuh yang terinfeksi kuman penyakit dapat sembuh secara alami karena tubuh memproduksi zat antibodi yang bisa membunuh kuman penyakit yang merugikan. Jika organ tubuh sudah bebas dari infeksi penyakit maka tubuh pun akan sehat lagi.
- See more at: http://www.abualbanicentre.com/bekam-al-hijamah#sthash.3KUk6ZwS.dpuf
Sejarah bekam dimulai pada zaman Rasulullah, ini bisa dibuktikan pada salah satu hadist dari Ibnu Umar, r.a bahwa Rasulullah SAW, bersabda:
“Tidaklah aku melalui satu dari langit-langit yang ada melainkan Para Malaikat, mengatakan: “Hai Muhammad, perintahkan umatmu untuk berbekam. Karena sebaik-baik sarana yang kalian pergunakan untuk berobat adalah bekam, al-kist (cendana india) dan syuniz (jintan hitam)”.
Bekam dipercaya dan terbukti mempunyai manfaat dan dapat mengobati berbagai macam penyakit dengan metode pengobatan menggunakan sarana cawan, kop, tabung, atau bambu yang prosesnya diawali dengan melakukan pengekopan ( membuat tekanan negatif dalam cawan, kop, tabung, atau bambu) Dengan melakukan penghisapan atau vakumisasi maka terbentuklah tekanan negatif didalam cawan/ kop, sehingga terjadi drainase cairan tubuh berlebih (darah kotor) yang diikuti toksin, menghilangkan perlengketan / adhesi jaringan ikat dan akan mengalirkan darah “bersih” ke permukaan kulit dan jaringan otot yang mengalami stagnasi serta merangsang sistem syaraf perifer, menimbulkan efek analgetik, anti bengkak, mengusir patogen angin dingin maupun angin lembab, mengeluarkan racun, serta oxidant dalam tubuh. Pada teknik bekam basah, setelah terjadi bendungan lokal, prosesnya dilanjutkan dengan penyayatan permukaan kulit memakai pisau bedah atau penusukan jarum bekam agar darah kotor bisa dikeluarkan.
Secara teori manfaat ber Bekam dalam membantu proses penyembuhan dikarenakan dalam berbekam terdapat setidaknya 3 faktor "penyembuh", yaitu :
1. Pengeluaran darah kotor atau darah yang berpotensi mengandung toksin. Dengan dikeluarkannya toksin dan sel darah yang rusak atau tidak bagus kinerjanya maka tubuh akan lebih segar dan sehat.
2. Perbaikan fungsi organ tubuh. Organ tubuh yang terganggu fungsinya akan disembuhkan dengan cara perbaikan jaringan dan sel yang ada padanya sehingga bisa berfungsi dan sehat kembali.
3. Penambahan antibodi tubuh. Organ tubuh yang terinfeksi kuman penyakit dapat sembuh secara alami karena tubuh memproduksi zat antibodi yang bisa membunuh kuman penyakit yang merugikan. Jika organ tubuh sudah bebas dari infeksi penyakit maka tubuh pun akan sehat lagi.
- See more at: http://www.abualbanicentre.com/bekam-al-hijamah#sthash.3KUk6ZwS.dpuf
Secara
bahasa bekam adalah teknik terapi pengobatan dengan jalan membuang
darah kotor ( sel darah yang telah rusak ) dari dalam tubuh melalui
permukaan kulit dengan sayatan pisau atau jarum steril. Perkataan Al
Hijamah berasal dari istilah bahasa arab Hijamah yang berarti pelepasan
darah kotor. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan cupping, dan
dalam bahasa melayu dikenal dengan istilah bekam. Di Indonesia dikenal
pula dengan istilah kop atau cantuk.
Sejarah bekam dimulai pada zaman Rasulullah, ini bisa dibuktikan pada salah satu hadist dari Ibnu Umar, r.a bahwa Rasulullah SAW, bersabda:
“Tidaklah aku melalui satu dari langit-langit yang ada melainkan Para Malaikat, mengatakan: “Hai Muhammad, perintahkan umatmu untuk berbekam. Karena sebaik-baik sarana yang kalian pergunakan untuk berobat adalah bekam, al-kist (cendana india) dan syuniz (jintan hitam)”.
Bekam dipercaya dan terbukti mempunyai manfaat dan dapat mengobati berbagai macam penyakit dengan metode pengobatan menggunakan sarana cawan, kop, tabung, atau bambu yang prosesnya diawali dengan melakukan pengekopan ( membuat tekanan negatif dalam cawan, kop, tabung, atau bambu) Dengan melakukan penghisapan atau vakumisasi maka terbentuklah tekanan negatif didalam cawan/ kop, sehingga terjadi drainase cairan tubuh berlebih (darah kotor) yang diikuti toksin, menghilangkan perlengketan / adhesi jaringan ikat dan akan mengalirkan darah “bersih” ke permukaan kulit dan jaringan otot yang mengalami stagnasi serta merangsang sistem syaraf perifer, menimbulkan efek analgetik, anti bengkak, mengusir patogen angin dingin maupun angin lembab, mengeluarkan racun, serta oxidant dalam tubuh. Pada teknik bekam basah, setelah terjadi bendungan lokal, prosesnya dilanjutkan dengan penyayatan permukaan kulit memakai pisau bedah atau penusukan jarum bekam agar darah kotor bisa dikeluarkan.
Secara teori manfaat ber Bekam dalam membantu proses penyembuhan dikarenakan dalam berbekam terdapat setidaknya 3 faktor "penyembuh", yaitu :
1. Pengeluaran darah kotor atau darah yang berpotensi mengandung toksin. Dengan dikeluarkannya toksin dan sel darah yang rusak atau tidak bagus kinerjanya maka tubuh akan lebih segar dan sehat.
2. Perbaikan fungsi organ tubuh. Organ tubuh yang terganggu fungsinya akan disembuhkan dengan cara perbaikan jaringan dan sel yang ada padanya sehingga bisa berfungsi dan sehat kembali.
3. Penambahan antibodi tubuh. Organ tubuh yang terinfeksi kuman penyakit dapat sembuh secara alami karena tubuh memproduksi zat antibodi yang bisa membunuh kuman penyakit yang merugikan. Jika organ tubuh sudah bebas dari infeksi penyakit maka tubuh pun akan sehat lagi.
- See more at: http://www.abualbanicentre.com/bekam-al-hijamah#sthash.3KUk6ZwS.dpuf
Sejarah bekam dimulai pada zaman Rasulullah, ini bisa dibuktikan pada salah satu hadist dari Ibnu Umar, r.a bahwa Rasulullah SAW, bersabda:
“Tidaklah aku melalui satu dari langit-langit yang ada melainkan Para Malaikat, mengatakan: “Hai Muhammad, perintahkan umatmu untuk berbekam. Karena sebaik-baik sarana yang kalian pergunakan untuk berobat adalah bekam, al-kist (cendana india) dan syuniz (jintan hitam)”.
Bekam dipercaya dan terbukti mempunyai manfaat dan dapat mengobati berbagai macam penyakit dengan metode pengobatan menggunakan sarana cawan, kop, tabung, atau bambu yang prosesnya diawali dengan melakukan pengekopan ( membuat tekanan negatif dalam cawan, kop, tabung, atau bambu) Dengan melakukan penghisapan atau vakumisasi maka terbentuklah tekanan negatif didalam cawan/ kop, sehingga terjadi drainase cairan tubuh berlebih (darah kotor) yang diikuti toksin, menghilangkan perlengketan / adhesi jaringan ikat dan akan mengalirkan darah “bersih” ke permukaan kulit dan jaringan otot yang mengalami stagnasi serta merangsang sistem syaraf perifer, menimbulkan efek analgetik, anti bengkak, mengusir patogen angin dingin maupun angin lembab, mengeluarkan racun, serta oxidant dalam tubuh. Pada teknik bekam basah, setelah terjadi bendungan lokal, prosesnya dilanjutkan dengan penyayatan permukaan kulit memakai pisau bedah atau penusukan jarum bekam agar darah kotor bisa dikeluarkan.
Secara teori manfaat ber Bekam dalam membantu proses penyembuhan dikarenakan dalam berbekam terdapat setidaknya 3 faktor "penyembuh", yaitu :
1. Pengeluaran darah kotor atau darah yang berpotensi mengandung toksin. Dengan dikeluarkannya toksin dan sel darah yang rusak atau tidak bagus kinerjanya maka tubuh akan lebih segar dan sehat.
2. Perbaikan fungsi organ tubuh. Organ tubuh yang terganggu fungsinya akan disembuhkan dengan cara perbaikan jaringan dan sel yang ada padanya sehingga bisa berfungsi dan sehat kembali.
3. Penambahan antibodi tubuh. Organ tubuh yang terinfeksi kuman penyakit dapat sembuh secara alami karena tubuh memproduksi zat antibodi yang bisa membunuh kuman penyakit yang merugikan. Jika organ tubuh sudah bebas dari infeksi penyakit maka tubuh pun akan sehat lagi.
- See more at: http://www.abualbanicentre.com/bekam-al-hijamah#sthash.3KUk6ZwS.dpuf
Nur AL Karomah
09.04